Tampilkan postingan dengan label Nasihat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Nasihat. Tampilkan semua postingan

Selasa, 26 November 2019

5 Tips menjual emas perhiasan tanpa rugi dan tertipu

بِسْــــــــــــــــمِ ﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

5 Tips menjual emas perhiasan
tanpa rugi dan tertipu

Emas merupakan jenis investasi yang di gemari setiap orang karena stabil dari inflasi dan harganya cenderung terus mengalami kenaikan, emas pun sekarang banyak modelnya ada yang emas batangan, emas mini, bahkan emas perhiasan yang biasanya di sukai emak-emak (hehe 😂). Mungkin alasan emak-emak beli emas perhiasan adalah selain investasi, juga bisa dipake (biar tambah cantik di depan suaminya) dan jualnya cepat (kalau lagi kepepet atau butuh duit, 😓).

Nah pas jual emas ini kadang dimanfaatkan oknum toko emas yang nggak jujur, jadi tulisan ini terinspirasi dari pengalaman orang-orang terdekat saya. Cerita dikit ya, dulu orang terdekat saya, sebut saja mawar 💥 (samaran) menjual emasnya untuk suatu keperluan. Ternyata uang penjualan emasnya lebih sedikit dari yang harus di terima, padahal harga emas lagi naik loh! Jadi rugi deh, kenapa mawar bisa tertipu? Nanti bersambung di tips yaa,

Jadi berikut ini tips menjual emas perhiasan tanpa rugi dan tertipu:

1.     Ketahui harga emas saat kamu ingin jual

Sekarang mudah loh cari informasi harga emas terkini, cari aja di google tentang harga jual emas hari ini atau bisa juga cek di aplikasi Buka LBapak (bukan promosi ya), disana ada info harga jual emas ter-update. Atau kalau gak ketemu juga bisa pura-pura mau beli sama penjual toko emasnya, bilang aja “bang/mas harga emas ini berapa segramnya (sesuaikan ya dengan kadar emas yang mau kamu jual)?”.
Kenapa sih harus tau harga emasnya? Gini, soalnya kalo kita gak tau harga emas saat itu, kita bisa kena tipu loh seperti kasus si mawar ketika harga naik kok dapat duitnya dikit.

      gambar ilustrasi : cari tau harganya 😍😍😍

2.    Jual-lah emas perhiasan di tempat kamu membelinya
Jadi begini, biasanya kalo kita jual emas di toko selain tempat kita beli, bisa di tolak atau harganya turun drastis jadi walau harga lagi emas naik, malah jadinya kamu rugi deh (apalagi jika jual karena butuh duit 😂😂😂).
       

3.    Bawa surat-surat emasmu ya
Sebenarnya poin 2 dan 3 masih saudara kandung, jadi kamu jualnya harus di toko tempat beli emasmu yaa dan jangan lupa bawa surat-suratnya, kalo nggak nanti harga emasmu jatuh loh (di jual murah) kan rugi.



4.    Ketahui teknik toko emas dalam ngibulin penjual emas pemula dan cara menghadapinya
Jadi begini kembali ke mawar, ketika ia menjual emasnya si abang/mbak toko emas bilang, harganya sesuai nota ya?? Jadi maksudnya sesuai harga waktu dulu kamu beli emas? (rugi dong 😂 soalnya harga emas selalu naik yo), atau apapun tekniknya yang intinya mau bikin harga emasmu sesuai harga nota/surat dulu kamu beli, bukan harga jual terbaru. Jadi gimana cara menghadapi situasi ini? Sabar-sabar saya jawab kok 😵😁

Cara ketika menghadapi modus penipuan ini:

·         Tetap tenang, walaupun kamu butuh banget duit 👮
Kenapa? Karena kalo kamu grasak grusuk pasti si abang/mbak toko emas tau kamu lagi butuh duit jadi gak masalah jual emas walau murah (jadi mudah di tipu).

·         Jika si toko emas ngotot/ngeyel/bersikeras bilang harga sesuai nota/surat waktu beli, maka caranya adalah kamu jawab balik (gertak), yaudah saya gak jadi jual, saya beli aja emasnya ya sesuai harga nota/kwitansi ini, saya beli 20 gram (misalnya). Pasti si toko emas itu langsung takut dan gak berani dan jual emas kamu pake harga terkini. Tapi cara ini sebetulnya bisa di atasi dengan tips no.1 yaitu tau dulu harga emas terkini.

5.    Beli lah emas pada toko yang jujur penjualnya
Mungkin ada yang bilang, sekarang mah nyari yang jujur susah. Saya rasa sih nggak juga, Insya Allah masih ada pedagang di luar sana yang jujur (walau memang nggak banyak). Kenapa beli di toko emas yang jujur? Yaa tentu pasti dia gak mau nipu kamu lah, baginya jujur adalah prinsip (bagi saya juga sih).


6.    Tips bonus : saran aja nih, mending investasi emas batangan 😍
Saran saya sih kalo kamu mau buat investasi ya beli emasnya yang batangan, model antam atau emas mini juga ada. Soalnya emas ini gak mudah di tipu saat jualnya, karena bisa di jual lagi ke tempat resmi beli emasnya atau ke pegadaian juga bisa jualnya, tapi usahakan investasi emas buat jangka panjang yaa, soalnya selisih harganya bisa lebih mantap, hehe.

Alhamdulillah udah kelarkan bacanya, semoga bermanfaat. Saya tulis ini agar kita tetap waspada dan gak rugi saat jual emas perhiasan, semoga peristiwa mawar tidak terjadi padamu. Terima kasih udah baca sampe kelar. 😁

Oh yaa, jangan pelit informasi yaa, bagikan ke yang lain biar tambah berkah, 

follow juga yaa akun instagram saya, salam kenal.

Senin, 27 Februari 2017

Berkreasilah Sesukamu Dalam Perkara Dunia, Namun Jangan Dalam Perkara Agama

بِسْــــــــــــــــمِ ﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم


Berkreasilah Sesukamu Dalam Perkara Dunia,
Namun Jangan ..?

Kreatifitas merupakan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata oleh seseorang.

Kreatifitas tidaklah buruk, karena ia merupakan penyebab berkembangnya hal-hal yang dapat bermanfaat bagi manusia, seperti pengembangan kendaraan sepeda, dengan inovasi menambahkan mesin motor, sehingga menjadi sepeda motor, telephone kabel yang berinovasi menjadi telephone genggam (HP) dan berbagai inovasi dan kreasi lainnya, sehingga dapat memudahkan manusia.



Sebagai seorang Muslim, tentu kita dibolehkan berkreasi dalam perkara dunia, seperti menciptakan teknologi, inovasi pangan, dan produk-produk yang bermanfaat lainnya, yang tentunya tidak boleh bertentangan dengan prinsip syariat Islam, seperti; kehalalan produk, cara mengolah, dampak produk (manfaat/tidak) dan sebagainya.

Hal ini dapat kita ketahui dalam kisah yang dijelaskan dalam kitab shohih Muslim berikut:

“Suatu ketika Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam melewati sahabatnya yang sedang mengawinkan kurma. Lalu beliau bertanya, “Apa ini?”
Para sahabat menjawab, “Dengan begini, kurma jadi baik, wahai Rosululloh!”
Beliau shollallahu ‘alaihi wa sallam lalu bersabda,

لَوْ لَمْ تَفْعَلُوا لَصَلُحَ
“Seandainya kalian tidak melakukan seperti itu pun, niscaya kurma itu tetaplah bagus.” Setelah beliau berkata seperti itu, mereka lalu tidak mengawinkan kurma lagi, namun kurmanya justru menjadi jelek.

Ketika melihat hasilnya seperti itu, Nabi shollallahu ’alaihi wa sallam bertanya,

مَا لِنَخْلِكُمْ
“Kenapa kurma itu bisa jadi jelek seperti ini?
”Kata mereka, “Wahai Rosululloh, Engkau telah berkata kepada kita begini dan begitu….”

Kemudian beliau shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَنْتُمْ أَعْلَمُ بِأَمْرِ دُنْيَاكُمْ
“Kamu lebih mengetahui urusan duniamu.”  (HR. Muslim, no. 2363)

Dari hadits diatas, tentu kita dapat mengetahui bahwa diperbolehkan berinovasi dalam perkara dunia, yang dapat meningkatkan kemaslahatan, sebagaimana yang telah dijelaskan diatas.

Namun sebagai Muslim, kita tidak boleh (haram) berinovasi dalam agama (perkara ibadah) yang telah ditetapkan Allah dan Rosulnya dalam agama Islam, kita dilarang membuat tata cara ibadah baru yang tidak ada tuntunan dari Allah dan Rosul Nya.
Karena Allah telah berfirman dalam Al-Quran Surat Al-Maidah (5) ayat 3:

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ اْلإِسْلاَمَ دِينًا

“..Pada hari ini telah Kusempurnakan untukmu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, serta Aku ridhoi Islam sebagai agama bagimu..”.

Dan Rosululloh shollallahu ’alaihi wa sallam juga bersabda:
“Barang siapa mengerjakan suatu amalan yang tidak ada dasarnya dalam urusan (agama) kami, maka ia tertolak.” Diriwayatkan oleh Muslim (hadits no. 1718).

Karena Agama Islam telah sempurna, ia “laksana air dalam gelas yang telah penuh dengan sempurna”, bila ada yang melakukan penambahan baru, tentu akan tumpah dan hilanglah bagian murni yang ada didalamnya.

Oleh karena itu cukuplah menjalankan perkara ibadah dengan apa yang telah sempurna dari Allah, yang dicontohkan Rosul-Nya yang memiliki sifat Shiddiq, dan Amanah –tidak mungkin ada perkara agama yang tidak disampaikannya-. Oleh karena itu tinggalkanlah segala hal yang diada-adakan oleh manusia dalam perkara ibadah (bukan dunia).

Imam Muslim meriwayatkan sebuah hadits dari Jabir bin Abdullah rodhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda dalam khutbahnya:

“Amma ba’du, bahwa sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah Kitabullah; sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad –shollallahu ‘alaihi wa sallam-, dan seburuk-buruknya perkara adalah yang diada-adakan dan setiap yang diada-adakan adalah bid’ah. (HR. Muslim, no. 867).

Oleh karena itu, kita haram berinovasi dalam agama dan melakukan perkara-perkara baru yang dibuat-buat dalam agama (tidak ada pentunjuk dari Allah dan Rosul Nya), karena syariat Nya telah sempurna sebagaimana di jelaskan dalam Al-Quran surat Al-Maidah ayat 3 sebelumnya.
___________

Mungkin diantara kita masih ada yang bingung mengenai inti tulisan ini yakni tentang “larangan berkreasi/inovasi dalam agama (baca: bid’ah)”, atau mungkin ada yang sudah paham, namun tidak setuju dengan tulisan ini.

Ketahuilah bahwa tulisan kali ini hanyalah muqoddimah (pembuka) dari penulis, mengenai larangan melakukan kreasi dalam agama (baca: bid’ah) secara umum, dan untuk penjelasan detailnya silahkan download dan baca dari E-Book ataupun kajian ilmiah yang Insya Allah, akan diberikan di akhir tulisan ini.

Dan kita memohon pada Allah agar dimudahkan dalam memahami, mempelajari dan mengamalkan syariat Nya yang murni, karena Ia lah Pemilik dan Penentu cara beribadah pada Nya, dan kita berupaya semaksimal mungkin meninggalkan perkara yang diada-adakan, yang tidak Allah dan Rosul Nya tuntun dalam syariat Islam ini.

Maka berikut merupakan E-Book yang membahasnya, semoga Allah mudahkan kita dalam memahami Agama Nya yang Suci dari segala penyimpangan, silahkan baca dan download di link dibawah ini (semoga bermanfaat):





Download kajian ilmiah Ustadz Dr.Firanda Andirja. M.A

Jumat, 02 Desember 2016

Nasihati Aku, Jangan Kau Puji Aku

بِسْــــــــــــــــمِ ﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم



nasihati aku, jangan kau puji aku

Mungkin beberapa/sebagian orang disekitar kita menganggap sahabat-sahabat yang senantiasa memuji dirinya adalah sahabat yang terbaik dalam hidup ini.

Namun kita semua mengetahui bahwa, setiap manusia tidak luput dari kesalahan dan kekeliruan, maka karena itu kita semua sangat membutuhkan nasihat untuk segera memperbaikinya. Lantas apakah sahabat yang selalu memuji setiap keadaan disebut sahabat yang terbaik? Tentu tidak, karena sahabat yang selalu memuji -walau ia tahu kita melakukan kesalahan dan kekeliruan- maka sesungguhnya ia bagaikan “bara api kecil ditengah padang ilalang yang luas, yang perlahan membakar seluruh hutan, padahal semua bermula dari bara kecil yang sengaja tidak dipadamkan” tentulah kita tidak ingin seperti permisalan tersebut.

Oleh karena itu kita sangat membutuhkan sahabat yang dapat menasihati bila kita melakukan kesalahan dan kekeliruan, serta mampu memberi semangat, serta pujian sekedar dan seperlunya.

Dan nasihat yang terindah dan terbaik adalah nasihat yang menjadikan kita dekat dengan Nya, Nasihat yang disandarkan pada Allah dan Rosul Nya, Nasihat yang menjadikan kita selalu mengingat jauhnya perjalanan dan bergegas menyiapkan bekal sebaik-baiknya.

Dan sahabat yang memberi nasihat (karena Allah)  pada kita, ia  bagaikan: Seorang pengelana yang memberi nasihat dan peringatan pada pengelana lain yang hendak menyelusuri suatu jalan yang tidak ia ketahui, dan berkata : wahai sahabatku janganlah engkau menuju jalan tersebut, sungguh aku telah mengetahui bahwa jalan itu dapat mengantarmu pada bahaya jurang curam, jika engkau berkehendak mari kita berjalan bersama melalui jalan yang  aman yang telah aku ketahui.

Oleh karena itu, jangan pernah sepelekan nasihat yang didasarkan pada Allah dan Rosul Nya, walau terkadang nasihat itu datang dari sahabat yang dipandang rendah, padahal sesungguhnya ia adalah sahabat terbaik dalam menyusuri perjalanan dunia menuju akhirat.

Wallahu a’lam.

Berikut adalah Nasihat dalam Al-Quran dan As-Sunnah, semoga kita senantiasa diberi kemudahan dalam memperbaiki diri dan saling menasihati dan mengingati dalam kebaikan dan kebenaran.
Kita semua berharap kelak, orang tua, keluarga dan sahabat-sahabat kita, Allah kumpulkan dalam Surga-Nya, karena kita saling mencintai dan menasihati karena Nya.
Aaaaminnnnn..

Beberapa nasihat dalam Al-Quran dan As-Sunnah:
Firman Allah dalam Al-Quran :

Allah Subhanahu wata’ala berfirman dalam Al-Quran surat al-‘asr ayat 1-3, yang artinya:

(1) Demi masa. (2) Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, (3) kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal  saleh dan nasihat menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.


Allah berfirman dalam Al-Quran surat Al-Hadid ayat ( 20 ), yang artinya:
”Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.”

Allah berfirman dalam Al-Quran surat Al-muttofifin ayat 22-28:
(22) Sesungguhnya orang yang berbakti itu benar-benar berada dalam kenikmatan yang besar (surga), (23) mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang. (24) Kamu dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan mereka yang penuh kenikmatan. (25) Mereka diberi minum dari khamar murni yang dilak (tempatnya), (26) laknya adalah kesturi  dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba. (27) Dan campuran khamar murni itu adalah dari tasnim, (28) (yaitu) mata air yang minum daripadanya orang-orang yang didekatkan kepada Allah.

Allah Subhanahu wata’alala berfirman dalam Al-Quran surat Al-Haqqoh (surat ke 69) yang menggambarkan kondisi seseorang hamba di hari kiamat :

(13) Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup, (14) dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali bentur. (15) Maka pada hari itu terjadilah hari kiamat, (16) dan terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi lemah. (17) Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung 'Arsy Tuhanmu di atas (kepala) mereka. (18) Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Tuhanmu), tiada sesuatupun dari keadaanmu yang tersembunyi (bagi Allah).

(19) Adapun orang-orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia berkata: "Ambillah, bacalah kitabku (ini)". (20) Sesungguhnya aku yakin, bahwa sesungguhnya aku akan menemui hisab terhadap diriku. (21) Maka orang itu berada dalam kehidupan yang diridhai, (22) dalam surga yang tinggi, (23) buah-buahannya dekat, (24) (kepada mereka dikatakan): "Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu".

(25) Adapun orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kirinya, maka dia berkata: "Wahai alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini). (26) Dan aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku. (27) Wahai kiranya kematian itulah yang menyelesaikan segala sesuatu. (28)  Hartaku sekali-kali tidak memberi manfaat kepadaku. (29) Telah hilang kekuasaanku daripadaku". (30) (Allah berfirman): "Peganglah dia lalu belenggulah tangannya ke lehernya. (31) Kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala. (32) Kemudian belitlah dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta. (33) Sesungguhnya dia dahulu tidak beriman kepada Allah Yang Maha Besar. (34) Dan juga dia tidak mendorong (orang lain) untuk memberi makan orang miskin. (35) Maka tiada seorang temanpun baginya pada hari ini di sini.

Dalam Hadits:
Dari Ibnu ‘Umar rodhiyallahu ‘anhum berkata: Rosulullah shollallahu 'alaihi wasallam memegang kedua pundak saya seraya bersabda :

“ Hiduplah engkau di dunia seakan-akan orang asing atau pengembara ”,

Ibnu ‘Umar berkata:  “Jika kamu berada di sore hari jangan tunggu pagi hari, dan jika kamu berada di pagi hari jangan tunggu sore hari, gunakanlah kesehatanmu untuk (persiapan saat) sakitmu dan kehidupanmu untuk kematianmu.”
[HR. Bukhari]

Nasihat Rosulullah dalam  hadits lain:
Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu, dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
Siapa yang menyelesaikan kesulitan seorang mu’min dari berbagai kesulitan-kesulitan dunia, niscaya Allah akan memudahkan kesulitan-kesulitannya di Hari kiamat. Dan siapa yang memudahkan orang yang sedang kesulitan niscaya akan Allah mudahkan baginya di dunia dan akhirat dan siapa yang menutupi (aib) seorang muslim, Allah akan tutupi aibnya di dunia dan akhirat. Allah selalu menolong hamba-Nya selama hamba-Nya menolong saudaranya. Siapa yang menempuh jalan untuk mendapatkan ilmu, akan Allah mudahkan baginya jalan ke syurga. Suatu kaum yang berkumpul di salah satu rumah Allah membaca kitab-kitab Allah dan mempelajarinya di antara mereka, niscaya akan diturunkan kepada mereka ketenangan dan dilimpahkan kepada mereka rahmat, dan mereka dikelilingi malaikat serta Allah sebut-sebut mereka kepada makhluk disisi-Nya. Dan siapa yang lambat amalnya, hal itu tidak akan dipercepat oleh nasabnya.
[HR. Muslim]

Terakhir, kita semua berharap, memiliki sahabat-sahabat yang kelak dapat membawa pada kebahagian sejati di sisi-Nya, sahabat yang tidak melalaikan kita dari menyiapkan amal dan sebaik-baiknya bekal.
Wallahu a’lam, semoga bermanfaat.

Nasihati Aku
tentang singkatnya persinggahan ini,
dan jauhnya perjalanan yang akan dilalui.
Jika benar engkau sahabatku.

Depok, Hari jumat malam
2 Robi’ul awwal 1438 H
1 November 2016 M

Pukul 22:25


Sabtu, 05 November 2016

Surat yang Tak Berbalas

بِسْــــــــــــــــمِ ﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم



Surat yang Tak Berbalas

Suatu ketika, seorang pemuda dari desa terpencil ingin mengirim surat pada seorang yang terkenal dermawan lagi kaya raya, yang tinggal di pusat kota untuk memohon bantuan pembangunan sekolah di desanya. Pemuda tersebut menganggap bahwa pendidikan sangat penting, namun di desanya tidak ada fasilitas pendidikan bahkan untuk tingkat dasar.

Oleh sebab itu kebanyakan masyarakat desanya buta huruf dan hidup dalam kemiskinan, namun pemuda tersebut dapat membaca dan menulis karena sempat menempuh pendidikan dasar diluar desanya.

Akhirnya, Ia menuliskan surat permohonannya pada selembar kertas dan menitipkannya pada seorang pedagang, yang akan pergi ke kota dengan jarak 6 jam perjalanan.
Setelah itu, pemuda tersebut mulai menunggu dan mengharapkan surat balasan, hari dan waktu terus berlalu hingga sampai 1 tahun.

Suatu ketika pemuda tersebut duduk dan bergumam dengan berkata “kenapa suratku tak dibalas?” Aku telah cukup lama menunggu.

Ternyata gumamnya terdengar oleh seorang pria yang nampak bijak, dan Ia bertanya “apa yang engkau gumamkan wahai pemuda?”,
Pemuda tersebut menjawab “Aku menggumamkan tentang suratku yang tak berbalas, yang Aku kirim pada seorang yang terkenal dermawan dan orang itu tinggal dipusat kota. Aku mengirimnya surat untuk memohon bantuan pembangunan sekolah di desaku ini.

Lalu pria bijak itu bertanya “ apakah surat yang engkau tulis telah benar dan jelas tujuannya? Dan dengan apa engkau mengantarnya?”, pemuda itu menjawab “menurutku cukup jelas dan tujuan yang Aku buat di surat itu ialah “kepada seorang yang terkenal kaya raya dan dermawan, di pusat kota”, Aku tulis demikian karena Aku tidak mengetahui nama dan alamat tempat tinggalnya. Dan Aku mengantarkannya melalui seorang pedagang yang akan pergi ke kota”.

Lalu pria bijak itu bertanya kembali “ apakah orang yang engkau kirimi surat, mengenalmu dan engkau mengenalnya? Serta kertas apa yang engkau gunakan untuk menulisnya? Pemuda tersebut menjawab “Aku tidak mengenalnya dan Ia tidak mengenalku serta kertas yang aku gunakan adalah kertas bekas, karena Aku tidak terlalu yakin akan menerima balasan darinya”.

Akhirnya pria bijak itu berkata : wahai pemuda, ketahuilah bahwa bagaimanakah kiranya suratmu dapat dibalas, karena tujuan dari surat yang engkau tulis tidak jelas tujuannya dan engkau tidak bersungguh-sungguh untuk mengantarnya, karena engkau menitipkannya pada seorang pedagang yang mungkin saja tidak menuju kota yang engkau maksud.

Berikutnya adalah engkau tidak mengenal siapa yang engkau tuju dan ia tidak mengenalmu, padahal jika engkau telah mengenalnya dan ia mengenalmu, maka tentulah suratmu akan segera berbalas dan maksudmu segera tercapai.

Dan terakhir adalah engkau menggunakan suatu yang buruk untuk menyampaikan pesan dan permohonan baikmu, yakni melalui selembar kertas bekas yang kumuh dan mungkin berbau, serta engkau telah berburuk sangka dalam suratmu.

Maka seharusnya, engkau mengenal seluruh hal tentang orang yang engkau tuju, dan engkau dapat mengantarkan suratmu secara langsung pada orang yang engkau tuju. Serta seharusnya engkau menggunakan sarana yang baik dan keyakinan yang baik, jika engkau ingin suratmu berbalas.

* keterangan: kisah ini hanya ilustrasi
Kisah ini merupakan ilustrasi ketika ingin memohon sesuatu (berdoa) pada Allah, sebagaimana sang pemuda yang ingin mengirim surat untuk memohon sesuatu hal.

Maka ada beberapa hal yang harus dipenuhi ketika berdoa :


1. Berdoa pada Allah dengan tujuan mendapat rahmat Nya.
2. Menggunakan cara-cara yang dibenarkan Allah.
3. Membersihkan diri dari hal yang buruk (harta haram, maksiat, dsb).
4.  Berbaik sangka akan doanya dikabul oleh Allah.
5. Lebih rinci dan lengkap silahkan klik disini mengenai adab dan tata cara berdoa. ( adab dalam berdoa)

Wallahu A’lam

Diperbarui Sabtu 

6 shofar 1438 Hijriyah
5 November 2016 M

Entri Populer